Lama Tenggelam Paska Tragedi Ust Felix Dan Aa Gym, Abu Janda Belum Kapok Berulah Lagi

Lama ‘tenggelam’, Abu Janda kembali berulah. Tak tanggung-tanggung, ia menuduh dua orang ustadz sebagai bibit dari lahirnya teroris.
“Mereka yang sebenarnya bodoh beragama, berislam hanya untuk membenci. Teroris lahir dari orang-orang seperti mereka.” cuit Abu Janda melalui akun twitternya pada Selasa (27/2/17).

orang2 sperti @AzzamIzzulhaq & @Hilmi28 mncaci banser krn bersyair syubanul wathon syair cinta tanah air dlm bhs arab saat umroh, mreka tdk tahu sayidina Umar jg mlakukannya @na_dirs. mreka yg sbenarnya bodoh bragama, berislam cuma utk mmbenci. teroris lahir dr org2 sperti mreka


Mereka yang dimaksud oleh Abu Janda ialah Ustadz Hilmi Firdausi dan Ustadz Azzam Izzul Haq.
Kedua ustadz ini bersuara terkait ulah sekelompok Banser-Ansor yang menyanyikan lagu Ya Lal Wathan saat sa’i dalam rangkaian ibadah umrah.
Pihak Banser-Ansor berdalih. Menurut mereka, bernyanyi saat sa’i diperbolehkan. Mereka menggunakan dalil yang menyebutkan bahwa Khalifah Umar bin Khaththab bersyair saat umrah. Ini seperi disuarakan akun twitter @na_dirs.
Menanggapi hebohnya nyanyian Banser-Ansor ini, Duta Besar Republik Indonesia untuk Arab Saudi di Jeddah turut bersuara.
Ia menyebut, tindakan ini mengganggu hubungan diplomatis antara dua negara yang sedang baik-baiknya. Pihaknya juga menyatakan, Kerajaan Arab Saudi menolak semua jenis politisasi terkait ibadah Haji dan Umrah.
Di Jakarta, Duta Besar Kerajaan Arab Saudi Osama bin Muhammad Al-Shuaibi menegaskan tidak patut dan terlarangnya tindakan tersebut. Ia berpendapat, mereka yang menyanyi saat sa’i disebabkan karena ketidaktahuannya.
Menurut Osama, jika bernyanyi diperbolehkan saat sa’i, maka hal itu akan berpeluang menjadi pemicu kegaduhan yang besar sebagaimana terjadi di masa yang lalu oleh sekelompok Syi’ah.
sumber: tarbawia
sebelumnya : 


osama-696x398



Dubes Saudi Syeikh Osama: Sa’i Sambil Nyanyi Tidak Pantas Dan Tidak Boleh, Jangan Terulang Lagi



Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Syeikh Osama bin Muhammad Al Shuaibi menyampaikan bahwa ibadah Sa’i tidak boleh dicampuri dengan nyanyian atau senandung, meskipun itu lagu kebangsaan.
[Video – Pernyataan Dubes Saudi]
“Hal seperti itu tidak pantas dan tidak boleh, nanti kalau semua dibolehkan nyanyi lagu kebangsaan atau syiar-syiar yang diluar ibadah nanti semua orang melakukan hal yang sama dan akan menimbulkan kegaduhan. Sama seperti dulu kelompok Syiah juga dilarang melakukan aksi unjuk rasa dan syiar-syiar mereka,” kata Dubes Saudi Syeikh Osama yang diterjemahkan oleh Ustadz Fahmi Salim.
“Kegiatan ini jangan sampai terulang lagi,” kata Dubes Saudi.
Sebelumnya, Umat Islam di tanah air kaget dengan heboh munculnya video tentang jamaah umrah Indonesia yang melakukan Sa’i (rukun umrah/haji) di Makkah sambil menyanyi lagu Ya Lal Wathan.
Video yang viral tersebut diunggah pertama kali oleh aktivis JIL yang kini jadi Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Guntur Romli yang dikabarkan juga ikut dalam rombongan umroh 999 Banser ini.
“Selain bacaan-bacaan saat Sa’i, Jamaah Sorban (anSOR BANser) juga gelorakan Ya Lal Wathan…Indonesia biladi… Indonesia Negeriku… di Masjidil Haram Makkah #Umroh999Banser,” cuit Guntur Romli di akun Twitternya pada Sabtu (24/2/2018).
***

sumber: portalislam