Pengalaman Mereka Bertemu Pendeta Ibrahim Moses (Saifudin Ibrahim) di Rutan Polda Metro Jaya

Tadinya saya sempat berputar-putar di Mabes Polr, mencari informasi dimana Saifudin Ibrahim di tahan. Ada kabar ia ditahan di rutan Mabes Polri di Tanah Abang. Tapi ada juga informasi yang mengatakan tidak ditahan. Untung saya bisa kontak mas Pedri (Pedri Kasman), Sekretaris PP Pemuda Muhammadiyah dan sekaligus pelapor Saifuddin ke polisi. Sebagai pihak yang ikut diperiksa sebagai pelapor -besok siang mas Pedri di periksa di Polda-info tentang kepastian tempat di mana Saifuddin ditahan semakin jelas. Saifuddin ibrahim, alias pendeta Abraham Moses ditahan untuk empat bulan ke depan di rutan Reskrim Narkoba Polda Metro Jaya.
Setelah selesai sholat duhur di masjid Polda Metro Jaya yang sejuk itu, saya berjalan kaki kurang lebih 200 meter menuju tempat tahanan Saifuddin Ibrahim. Sempat ditolak karena saya datang tidak saat jam besuk. Jam besuk sebenarnya hari Selasa dan Kamis, dari 10.00 sampai dengan jam 14.30
Tapi karena berbagai alasan,biasa, karena terbiasa jadi tukang gedor, meminjam KH. Hassan Alaidrus Ketua Pengurus Wilayah Muhammadiyah Banten, saya diijinkan masuk walau tidak boleh lama-lama, hanya diijinkan 15 menit saja.
Di lantai dua rutan, tempat Saifuddin ditahan, saya harus menunggu agak lama sebelum bertemu Saifudin karena konon ia sedang menyelesaikan tadarus/menghafal Al-Qur’an Juz amma. Itu saya ketahui setelah berbincang dengannya. Obrolan kita mengalir saja, seperti layaknya kawan lama setelah 30 tahun  tidak pernah ketemu. Sempat peluk-pelukan lama, lebih kurang 10 menit sambil sesekali mengusap air mata karena ingat kenangan di Pondok Shabran. Tidak hanya dia, tapi juga saya mengusap mata yang basah karena baru sekali itu bertemu dan ketemu dalam keadaan keimanan yang berbeda.
Perbincangan pun mengalir. Saya sanpaikan salam keluarga besar dari Bima, teman-teman di sana seperti Ruslin Iliyas, Ikhwan Syamsudin, Ahmad NTB, Mardiyah, Ardi dll. Dia tertegun, tapi kemudian tegar. Saya juga titip salam teman-teman dari pondok Shabran. Singkatnya, isi obrolan kami kira-kira sbb:
Saya mencoba untuk menggunakan bahasa “hati” dengan memakai bahasa ibu–bahasa bima–merajuk agar kembali ke agama ibu, agama semula. Saifuddin mengucapkan terima kasih karena saya orang kedua yang datang menjenguk, menghibur dan menasihatinya sebagai keluarga.
Yang pertama ada seorang polisi –menurut Saifudin beliau berpangkat jenderal–berasal dari Bima dan dua orang ustad termasuk ustad Oni juga dari Bma. Menyampaikan nasehat seperti yang saya sampaikan. Bedanya, saya nasehati beliau di ruang agak terbuka. Sementara pak jenderal menasehati tidak boleh ada yang ikut mendengar. Semua orang  harus keluar dari ruangan.
Jawaban Saifuddin terserah petunjuk yang Di Atas. Artinya tergantung hidayah yang akan membimbing suara hatinya.
Yang saya tangkap dari diskusi yang dua jam itu, ada kemungkinan bisa balik, asal rutin dijenguk dan, ini yang terpenting, jangan konfontantif dan relatif menguasai masalah yang dibahas. Sebenarnya pengetahuan beliau sederhana. Ada beberapa pertanyaan saya yang tidak bisa dijawab dengan baik.
Tentang trinitas, misalnya. Juga saat disinggung mengenai khilafah dan dihadapkan dengan konsep NKRI. Untuk yang satu ini, kita gampang menjelaskannya. Dan saya rasa tidak perlu saya sampaikan di sini. Karena dia bisa menerimanya. Ketika saya balik bertanya tentang pandangan dunia Kristen — agama yang dia anut–terhadap banyak hal: mulai soal konsep hidup rumah tangga, bernegara, bermuamalah, dstnya, dia agak gelagapan.
Padahal hidup ini, saya bilang, perlu ada sumber rujukan yang shahih sebagai pedoman hidup, baik di dunia maupun untuk akhirat kelak. Dan itu sepenuhnya ada didalam Al–Quran dan Sunnah Rasul. Pada situasi seperti ini dia sulit menjawab.
Artinya di dalam ajaran Kristen, Kristen aliran manapun termasuk Katolik, memang tidak  dijumpai ajaran sekonfrehensif seperti islam. Kalaupun masih banyak rahasia Al Quran yag belum bisa dijabarkan agar lebih membumi, itu karena keterbatasan ilmu pengetahuan manusia saja.
Saya melanjutkan sedikit sedikit tentang nasihat penting yang saya sampaikan ke Saifudin Ibrahim yang terinspirasi oleh salah dari Mas Syamsul Hidayat (Dr.Syamsul Hidayat) di WA untuk Saifudin Ibrahim.
Mas Syamsul menyampaikan bahwa kalau tidak balik ke Islam janganlah menghina agama Islam. Masuk Kristen ya silakan tapi jangan menjelekan yang lain.
Saya memberi polesan dengan bahasa yang ia senangi dan dengan bahasa daerah dan ia bisa menerimanya. Yang ingin saya sampaikan adalah bahwa ternyata, menurut Saifudin, ia tidak mengenal semua perempuan-perempuan yang ikut didalam mobil seperti yang ada dalam video yang jadi viral itu.
Ceritanya, Menurut Saifuddin, bahwa peristiwa itu terjadi di Manado. Tiba-tiba ada jemaah yg mengenalnya dan mengaku Kristen. Maka ikutlah jemaah itu dalam mobil yang ia tumpangi itu. Dan itu mobil grab. Dia ceritalah sambil bercanda dan juga ada yang serius. Karena saya pikir mereka semua adalah jemaahnya. Ternyata dari mereka ada yang merekam dan memviralkannya.
Mendengar cerita itu, saya sok jadi penasihat. Jadi hati-hatilah bicara. Karena mulutmu harimaumu. Dia sempat tegang sebentar, tapi cepat kembali baik.
Saya menasihati dari hati ke hati. Bahwa Islam agama orang tua kita, saudara-saudara kita. Bahkan agama anak kandungnya sendiri: Fikri Khomeini (27 th), Saddam Hussein (23 th) dan si bungsu Muamar Khadafi (20 th). Ingatlah itu semua. Saya kutip juga pesan Al Gazali tentang keterbasan ilmu yang kita miliki. Kalau ada yang anda belum pahami, belajar saja terus menerus. Dan kalau masih  “mentok” yakinlah.
Karena tidak ada ajaran yang selengkap ajaran Islam. Carilah di agama mana pun, pasti tidak menjumpai agama dengan ajaran dan tuntunan selengkap ajaran islam.
Nanti disambung lagi. Saya masih di Masjid Polda menunggu maghrib dan berbuka. Dan harus jalan dulu, menyelesaikan urusan yang lain. Nanti disambung lagi. Intinya saya sudah menemui Saifudin Ibrahim. Dan Selasa depan saya ingin datang lagi. Silakan kalau ada yang mau bergabung.
11/12/17, 17.53
Umar Jahidin
25659356_2018015978483822_1681331539774331037_n

Tsabbit qulubana 'ala diinika Ya Alloh...

Bismillah,
Hari ini Allah mudahkan saya melangkah ke Polda Metro Jaya menemui Pdt. Abraham Moses alias Saifuddin Ibrahim yang mengaku murtadin lalu menghina nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam, menista ajaran Islam dan sudah ditangkap oleh Reskrim Cyber Sek Mabes Polri
Semoga tertangkapnya pendeta Abraham Moses ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semua dalam memahami betapa suatu kondisi adalah kompleksitas serta bagaimana merespon suatu peristiwa..
Kita apresiasi kinerja Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam menangani kasus - kasus penistaan agama Islam.. Kita doakan kebaikan dan balasan terbaik dari Allah Ta'ala bagi aparat yang telah bekerja keras menangkap dan menegakkan hukum selama ini..
Saya agak surprise dengan penampilan baru pendeta ini, ternyata tidak segarang di video dan ditulisannya, lebih segar karena botak.. berbeda dengan performanya di video dan media sosialnya selama ini.. Terlihat lebih ramah dan banyak senyum - senyum sendiri..
Meski baru bertemu, rupanya pak pendeta ini sudah lebih dahulu mengenali dan menyebut nama saya..
"Ada orang penting datang, Hanny Kristianto ya?" ujarnya..
Saya jawab, "ah, saya hanya orang biasa pak pendeta.. saya teman anak bapak Saddam Husain, baik jadi orang penting tapi lebih penting jadi orang baik."
Orang penting itu walau seorang budak hitam pendek, paling jelek dikota Makkah tapi belum mati pun sudah dikenal penduduk surga "Bilal bin Rabah" namanya..
Setelah dipersilakan duduk oleh petugas jaga, saya kemudian mengajukan beberapa pertanyaan mengenai keberadaan teamnya, diantaranya adalah Fadil Mulya dan Kanya yang juga telah memprovokasi, menista Islam menghina nabi dan masih disembunyikan oleh orang gereja sampai hari ini..
Dari perbincangan sekitar 30 menit tadi, saya mulai paham mengapa pernah mengaku Islam, tersesat dan murtad kemudian melakukan semua kejahatan selama ini, saya simpulkan isi perbincangan kami, diantaranya:
1. Pernah mendapat doktrin ajaran sesat bahwa ajaran Islam memerintahkan membunuh kafir dan itu diyakininya sampai sekarang..
Spontan tadi saya jawab, "Meski ada pak polisi, jika Allah ijinkan dengan kedua tangan saya, in syaa Allah mudah bagi saya membunuh anda sekarang juga."
Bukankah saat ini ada jutaan non muslim diluar sana yang termasuk murid - murid serta para pengikut anda menghina dan menista Islam tetapi sampai detik ini masih hidup aman diluar sana ?
Batas kewenangan, peran dan posisi saya adalah menyangkal dengan hati sebagai amar ma'ruf, sedangkan untuk nahi munkar saya serahkan kepada yang berhak dengan tangan mereka yaitu polisi, kejaksaan dan pemerintah..
Kemudian hening beberapa saat..
2. Pernah salah mempelajari Islam dan menyimpang dari ajaran-ajaran agama Islam.
- Sebaik baik nama dalam Islam adalah Abdullah dan Abdurrahman, tetapi justru malah memberi 3 putranya dengan nama Khomeini, Khadafi dan Saddam Husein (yang Alhamdulillah masih muslim dan istiqomah berdakwah sampai sekarang)
- Salah data jumlah korban perang, disebut 5 ribu orang.
Faktanya selama 23 tahun berdakwah, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengalami 9 kali peperangan besar dan 53 kali ekspedisi militer, dan selama peperangan tersebut, jumlah korban yang jatuh dari keduabelah pihak "hanya" mencapai 386 jiwa -> bandingkan dengan jumlah umat muslim yang di bantai Israel dan para budha Myanmar saat ini -> apalagi korban perang dunia 1 dan 2
3. Dengan kesesatan pola pikir dan pandangannya, saya menduga kuat dia pernah menjadi simpatisan tandingan Negara Islam Indonesia (NII) KW9 dimana gerakan NII tidak seperti gerakan teroris yang melakukan aksi-aksinya melalui serangan bom dan aksi kekerasan lainnya.
NII KW9 sangat rapi dan terorganisir dalam merekrut pengikutnya dan pelakunya justru seseorang yang diajari Iqro dan hadits kemudian dipilih yang dianggap pandai dan bisa paham tafsir Alquran untuk dikaderisasi menjalankan gerakan cuci otak
Dalam gerakan ini ada struktur layaknya negara. Pemimpin tertinggi atau presiden dalam NII disebut sebagai khalifah atau imam yang di bantu menteri - menteri..
Semoga gerakan NII KW9 ini dapat dibasmi sampai keakarnya oleh TNI dan Polrikarena sangat berbahaya bagi NKRI dan seluruh bangsa
4. Karena kedekatan syaikhul ma’had NII Al-Zaytun Panji Gumilang dengan para pendeta dan misionaris Kristen, pada Natal tahun 2005 Yayasan The Gideon International bisa membagi-bagikan ribuan Bibel pada santri di pesantren. Akhirnya banyak yang menjadi liberal dan pikirannya terpengaruh subhyat nasrani. Mesra dengan non muslim tetapi memusuhi muslim lainnya..
5. Syaikh Panji Gumilang telah bernubuat dan pernah menyebut serta mengutus dirinya menjadi “Pendeta Abraham” inilah alasan kuat yang menjadikan dirinya seorang pendeta nasrani.
6. Pengakuan palsu sebagai mantan Kyai yang hapal Alquran banyak disukai sehinga menjadi kesempatan dimanfaatkan gereja - gereja mengundangnya menjadi pembicara, pengkothbah dan lain sebagainya untuk pertunjukan menghina dan menista Islam..
Inilah sedikit yang saya bisa gali dari beberapa sebab yang mendasari semua kesesatan dan kejahatan yang dilakukan murtadin Saifuddin Ibrahim ini.. ada peran paham radikal NII dan oknum gereja dibelakangnya..
Karena akan tiba waktunya sholat maghrib, maka saya putuskan pamit dan menyudahi pertemuan ini..
Sebelum saya pamit pendeta Saifuddin minta ijin mendoakan saya, saya jawab tidak usah dan tidak perlu karena Allah saya bukan tuhan anda, Allah saya tidak perlu perantara..
Islam tidak butuh anda dan saya, kita yang butuh Islam..
terbukti hari ini.. tanpa Islam kita pasti tersesat dan kalah..
Hari ini kita kembali membuktikan kebenaran kalamullah:
مَثَلُ الْفَرِيقَيْنِ كَالْأَعْمَىٰ وَالْأَصَمِّ وَالْبَصِيرِ وَالسَّمِيعِ ۚ هَلْ يَسْتَوِيَانِ مَثَلًا ۚ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ
Perbandingan kedua golongan itu (orang-orang kafir dan orang-orang mukmin), seperti orang buta dan tuli dengan orang yang dapat melihat dan dapat mendengar. Adakah kedua golongan itu sama keadaan dan sifatnya? Maka tidakkah kamu mengambil pelajaran (daripada perbandingan itu)? (QS. Hud 24)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا مَنْ يَرْتَدَّ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَسَوْفَ يَأْتِي اللَّهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُ أَذِلَّةٍ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى الْكَافِرِينَ يُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا يَخَافُونَ لَوْمَةَ لَائِمٍ ۚ ذَٰلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ ۚ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui. (QS. Al Maidah 54)
Pertemuan hari ini juga mengingatkan saya pada kisah Rabiah bin Umayyah bin Khalaf Al Qurasy dan kisah Abdullah bin Sa’d bin Abi Sarhin (saudara susuan Utsman bin Affan),
Semoga kisah pendeta Abraham Moses ini meningkatkan ghirah kita untuk semakin bertaqwa dan bisa menjadi kunci sebab kemenangan dan kejayaan Islam yang lebih besar lagi. Amin..
Semoga bermanfaat dan dapat diambil ibrohnya..
اَللّهُمَّ اخْتِمْ لَنَا بِاْلاِسْلاَمِ وَاخْتِمْ لَنَا بِاْلاِيْمَانِ وَاخْتِمْ لَنَا بِحُسْنِ الْخَاتِمَةِ
الله أكبر‎ الله أكبر‎ الله أكبر‎