Dari Waktu ke Waktu, Timeline Percobaan Kudeta Militer Turki

TURKI—Lebih dari 200 orang tewas dalam upaya kudeta militer di Turki, sementara sejumlah 2.800 tentara telah ditahan karena dicurigai ambil bagian dalam upaya kudeta, lansir World Bulletin, Sabtu (16/7/2016).



Ketegangan di Ankara dan Istanbul mencapai tingkat tertinggi dimana sebelumnya tidak pernah terjadi dalam kurun beberapa dekade terakhir, termasuk penggunaan jet tempur dan tank baja.

Berikut adalah rekap dari peristiwa kudeta militer yang meletus pada Jumat waktu setempat;

Kudeta dimulai dengan blokade jembatan Selat Bosphorus

– Jumat (15/7) sekitar pukul 11:00 waktu setempat, Perdana Menteri Turki Binali Yildirim mencela upaya kudeta untuk menggulingkan pemerintah setelah jembatan di atas Selat Bosphorus diblokir oleh tentara di Istanbul.

– Tepat sebelum tengah malam waktu setempat, sebuah kelompok yang menamakan dirinya “Dewan Perdamaian Tanah Air” menyatakan darurat militer, jam malam diberlakukan saat tentara menguasai dua kota terbesar di Turki.

Pertempuran dua artileri perang, jet tempur vs tank

– Pertempuran meletus antara jet tempur dengan tank lapis baja, pemberontak menembaki pasukan loyalis berikut kerumunan warga sipil yang telah berhamburan ke jalanan guna mendukung pemerintah. Pesawat tempur menyerang Ankara, gedung parlemen terbakar dan sebuah bom meledak di dekat istana presiden.

– Di Marmaris, Turki barat, Presiden Recep Tayyip Erdogan menyerukan warga Turki untuk menentang kudeta, ia berbicara melalui link ponsel yang disiarkan oleh televisi.
 

– Puluhan ribu orang membawa bendera Turki turun kejalanan, menghadapi pasukan pemberontak dengan memblokir dan menyerang tank pemberontak.

Erdogan mengatakan komplotan melakukan “pengkhianatan”

– Erdogan terbang kembali ke bandara Ataturk Istanbul di mana kerumunan besar warga Turki telah menunggu, ia menyatakan bahwa komplotan kudeta bersalah telah melakukan “pengkhianatan”, mereka akan membayar dengan “harga yang sangat mahal.”

– Erdogan menuduh para pemberontak terkait dengan ulama yang berbasis di Amerika, Fethullah Gulen. Gulen dengan gerakan Hizmetnya, memiliki pengaruh yang cukup kuat di dalam masyarakat Turki, termasuk media, polisi dan pengadilan. Sementara itu Gulen dalam sebuah pernyataan turut mengutuk kudeta tersebut.

Pemberontak menyerah

– Hari Sabtu, kelompok-kelompok kecil tentara pemberontak mulai menyerah kepada pasukan keamanan di jembatan Bosphorus. Sebelumnya para pemberontak menembaki warga sipil.

– Kecaman internasional terhadap kudeta berdatangan, Presiden AS Barack Obama mendesak berbagai elemen di Turki untuk mendukung “pemerintah yang terpilih secara demokratis”, sementara Uni Eropa menyerukan agar Turki segera kembali ke dalam “Tatanan konstitusional”.

Situasi dapat dikendalikan

– Kepala Staf Angkatan Darat sementara, Jenderal Umit Dundar, mengumumkan bahwa upaya kudeta telah gagal. “Situasi sekarang telah di bawah kendali,” tambah Yildirim. Erdogan mendesak warga Turki untuk tetap berada di jalanan, namun ia menghimbau agar warga menghindari terjadinya kekacauan. []

Sumber:www.islampos.com