Menikah yang paling utama adalah restu dari orang tua, faktor ini biasanya yang menjadi krikil-krikil ujian yang akan dihadapi, dalam hal ini banyak dari mereka yang dilema menentukan pulihannya, apakah tetap lanjut tapi durhaka atau menuruti orangtua tapi kehilangan pasangan
Menikah dan jodoh, dua hal yang selalu menjadi topik hangat pembicaraan mereka yang khususnya masih berstatus jomblo alias lajang.
Dan perihal itu, setiap orang memiliki zona waktunya sendiri saat duduk berdampingan di depan penghulu.
“Barangsiapa yang senang terhadap sunnahku, maka hendaklah ia mengikuti sunnah, dan sesungguhnya diantara sunnahku adalah menikah” (HR. Baihaqi).
Dan tidak selamanya jalan menuju sunnah itu mulus, adakalanya hadir batu kerikil yang menjadi ujian dalam melewatinya.
Dari sekian kerikil itu, restu orang tua menjadi salah satu faktor yang banyak dialami dalam hal pernikahan.
Berlandaskan hadits shahih, “Keridhoan Allah ada pada keridhoan kedua orang tua dan kemurkaan-Nya ada pada kemurkaan kedua orang tua.” (HR. Tirmidzi).
Banyak mereka yang dilema akan menentukan pilihannya, jika membantah atau bersikeras pada orang tua takut akan masuk golongan anak yang durhaka pada orang tuanya.
Namun jika hanya diam atau menuruti begitu saja akan menjadi masalah tersendiri, menjadi masalah saat tidak diizinkan menikah padahal diri ingin menikah.
Dilansir elmina-id yang berkenaan dengan orang tua belum restui pernikahan, langkah-langkah berikut dapat dilakukan untuk mendapatkan lampu hijau hijau dari orang tua untuk menikah dengan jodoh yang menurut-Nya terbaik.
1. Mengucapkan terima kasih pada orang tua atas perhatiannya
Bentuk pemahaman orang tua atas kebahagiaan anaknya berbeda. Ada orang tua yang berpikir anaknya akan bahagia jika menikah dengan seseorang menurut kriterianya, ada orang tua yang berpikir anaknya akan bahagia jika menikah dengan jodoh pilihannya dan tentu ada juga orang tua yang menyerahkan pilihan terbaik pada anaknya.
Seperti apapun sikap orang tua, kita sebagai anak tetap wajib untuk berbakti, hormat serta memberikan kasih sayang terbaik pada orang tua kita.
2. Memperlihatkan kesungguhan hati dan bicara dari hati ke hati
Tunjukkan kesungguhan hati pada orang tua, sampaikan pada orang tua dengan alasan-alasan yang logis mudah diterima akal, dikuatkan dengan agama yang sesuai dengan pemahamannya serta dengan penyampaian yang lemah lembut penuh sopan santun.
3. Melibatkan anggota keluarga lain untuk memberikan pendapatnya
Dengan melibatkan pihak kelurga lain dalam musyawarah tentu akan memberi banyak pandangan-pandangan baru dari sisi yang berbeda.
4. Meminta calon suami untuk datang kepada orang tua langsung
Jika memang calonnya sudah ada maka tak ada salahnya jika mengajak si calon untuk ketemu orang tua, terlebih lagi jika calonnya laki-laki maka sebuah kesempatan baginya untuk menunjukkan kesungguhan hati.
Bagaimana dia berkomunikasi, menyampaikan niat baik serta kemampuannya untuk meyakinkan orang tua menjadi salah satu parameter kesiapan dirinya untuk menikahimu.
5. Komunikasikan secara jelas dan detail pada orang tua tentang keinginan menikah serta kriteria jodoh yang diinginkan
Sampaikan saja pada orang tua dengan baik tentang waktu menikah, kriteria calon pasangan, bagaimana pernikahan yang dianjurkan oleh islam serta hal-hal terkait lainnya.
Dengan berterus-terang pada orang tua tentu akan membuka kesempatan lebih banyak bagi orang tua untuk merestui.
Bagaimanapun ngototnya kita, betapapun susahnya orang tua merestui yang akan menjadi keputusan terakhir tentu adalah ketetapan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Tetap libatkan Allah Subhanahu Wa Ta’ala, dan selalu terus meningkatkan kualitas keimanan dan ketaatan pada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, banyak-banyak berdo’a agar selalu Allah bimbing dan berikan jodoh terbaik dunia akhirat dan yang terakhir adalah ikhlas menerima apapun ketatapan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala.