Setelah Lepas Jilbab, Rina Nose Jalani Perawatan Tanam Benang dan Suntik Lemak yang DILARANG ISLAM

Oalah, Lepas Jilbab ingin Tampil Cantik? Rina Nose Jalani Perawatan Tanam Benang dan Suntik Lemak! Ini Hukum Tabaruj Yang Banyak Tidak Diketahui Muslimah



Setelah kenakan hijab dalam kurun waktu yang belum lama, akhirnya Rina Nose tanggalkan hijab. Hal ini diketahui dari postingan akun Instagram Rina Nose yang biasanya unggah foto dirinya kenakan hijab. Akhirnya presenter cantik dan enerjik ini posting potret dirinya dengan memperlihatkan rambut yang tergerai.



rina-nose_20171126_153451
rina-nose_20171113_134809




Banyak pihak yang menyayangkan atas keputusan Rina Nose setelah mantap melepas hijab. Tapi tak sedikit yang membela keputusan Rina Nose dan menyemangatinya. Belum lama setelah melepas hijab, Rina Nose pamerkan bahwa dirinya melakukan perawatan di salah satu klinik kecantikan.
Dilansir Grid.ID dari akun Instagram Rina Nose, @rinanose16, memosting cuplikan video dirinya berama dengan seorang dokter yang bernama Priskila Ariana. Rina Nose beberkan bahwa dirinya mencoba perawatan tanam benang. “Aku mau treatment cobain tanam benang. Jadi udah lama aku ditawarin tanam benang,” kata Rina Nose. Tak hanya tanam benang, Rina Nose kepincut perawatan suntik lemak. “Tanam benang sama suntik lemak,” lanjut Rina Nose. Sayangnya, kolom komentar pada postingan Rina Nose dinonaktifkan. Wah, bakal seperti apa ya hasil dari perawatan yang dilakukan Rina Nose kali ini? (tribunnews.com)

rina_nose_20171125_151541TABARRUJ (Khas buat Muslimah)
Pengertian Tabarruj
Imam Ibnu Mandzur, dalam Lisaan al-’Arab menyatakan;
“Wa al-tabarruj: idzhaar al-mar`ah ziinatahaa wa mahaasinahaa li al-rijaal (tabarruj adalah menampakkan perhiasan dan anggota tubuh untuk menarik perhatian laki-laki non mahram.”
Di dalam kitab Zaad al-Masiir dinyatakan;
“Tabarruj, menurut Abu ‘Ubaidah, adalah seorang wanita menampakkan kecantikannya.Sedangkan menurut al-Zujaj; tabarruj adalah menampakkan perhiasaan, dan semua hal yang bisa merangsang syahwat laki-laki…
Sedangkan sifat-sifat tabarruj di jaman jahiliyyah ada enam pendapat; Pertama; seorang wanita yang keluar dari rumah dan berjalan diantara lelaki. Pendapat seperti ini dipegang oleh Mujahid. Kedua, wanita yang berjalan berlenggak-lenggok dan penuh gaya dan genit. Ini adalah pendapat Qatadah. Ketiga, wanita yang memakai wangian. Pendapat ini dikemukakan oleh Ibnu Abi Najih. Keempat, wanita yang mengenakan pakaian yang terbuat dari batu permata, kemudian ia memakainya, dan berjalan di tengah jalan. Ini adalah pendapat al-Kalabiy. Kelima, wanita yang mengenakan kerudung namun tidak menutupnya, hingga anting-anting dan kalungnya terlihat…..”
Larangan Bertabarruj
Pada dasarnya, Islam telah melarang wanita melakukan tabarruj (menampakkan perhiasannya). Dengan kata lain, tabarruj adalah hukum lain yang berbeza dengan hukum menutup aurat dan hukum wanita mengenakan tudung dan jilbab.
Adapun larangan tabarruj telah ditetapkan Allah swt di dalam surat al-Nuur ayat 60. Allah swt berfirman:
“Perempuan-perempuan tua yang telah berhenti haid dan kehamilan yang tidak ingin menikah lagi, tidaklah dosa atas mereka menanggalkan pakaian mereka tanpa bermaksud menampakkan perhiasannya (tabarruj).”[al-Nuur:60]
Mafhum muwafaqah ayat ini adalah, “jika wanita-wanita tua yang telah “menaphouse” saja dilarang melakukan tabarrauj, lebih-lebih lagi wanita-wanita yang belum tua dan masih punya keinginan nikah.”
Perbuatan yang termasuk Kategori Tabarruj
Banyak hadits yang melarang setiap perbuatan yang dikategorikan sebagai tabarruj; diantaranya adalah sebagai berikut;

1. Mengenakan Pakaian Tipis dan Ketat
Wanita yang mengenakan pakaian tipis, atau memakai busana ketat dan merangsang termasuk dalam kategori tabarruj.
Nabi saw bersabda:
“Ada dua golongan manusia yang menjadi penghuni neraka, yang sebelumnya aku tidak pernah melihatnya; yakni, sekelompok orang yang memiliki cambuk seperti seekor sapi yang digunakan untuk menyakiti umat manusia; dan wanita yang membuka auratnya dan berpakaian tipis merangsang berlenggak-lenggok dan berlagak. Mereka tidak akan dapat masuk surga dan mencium baunya. Padahal, bau surga dapat tercium dari jarak sekian-sekian.” [HR. Imam Muslim]
Ketika mentafsirkan maksud “mutabarrijaat” yang terdapat di dalam surat al-Nuur ayat 60, Imam Ibnu al-’Arabiy menyatakan;
“Termasuk tabarruj, seorang wanita yang mengenakan pakaian tipis yang menampakkan warna kulitnya. Inilah yang dimaksud dengan sabda Rasulullah saw yang terdapat di dalam hadits shahih, “Betapa banyak wanita-wanita yang telanjang, berpakaian tipis merangsang, dan berlenggak-lenggok. Mereka tidak akan masuk ke dalam surga dan mencium baunya.” [HR. Imam Bukhari].
Ini disebabkan, jika pakaiannya nipis, yang boleh menampakkan dirinya, dan ini adalah haram.”
2. Mengenakan Wangian Di Hadapan Lelaki yang bukan Mahram
Nabi saw bersabda,
“Siapapun wanita yang memakai wangian kemudian melewati suatu kaum agar mereka mencium baunya, berarti ia telah berzina.”[HR. Imam al-Nasaaiy]
Imam Muslim juga meriwayatkan sebuah hadits dari Abu Hurairah ra, bahwasanya Nabi saw bersabda;
“Setiap wanita yang memakai wangian, janganlah ia mengerjakan solat ‘Isya’ bersama kami.”[HR. Muslim]
“Siapa saja wanita yang mengenakan bakhur, janganlah dia menghadiri solat ‘Isya’ yang terakhir bersama kami.”[HR. Muslim]
Menurut Ibnu Abi Najih, wanita yang keluar rumah dengan memakai wangi-wangian termasuk dalam kategoritabarruj jahiliyyah. Oleh kerana itu, seorang wanita Mukminat dilarang keluar rumah atau berada di antara laki-laki dengan mengenakan wangian yang dominan baunya.
Adapun sifat wangian bagi wanita Mukminat adalah tidak ketara baunya.
Ketentuan seperti ini didasarkan pada sabda Rasulullah saw;
“Ketahuilah, perfume lelaki adalah yang tercium baunya, dan tidak terlihat warnanya. Sedangkan perfume wanita adalah yang tampak warnanya dan tidak tercium baunya.”[HR. Imam Ahmad dan Abu Dawud]
3. Behias terhadap lelaki-lelaki asing (bukan mahram atau suaminya)
Seorang wanita diharamkan berhias untuk selain suaminya. Ini kerana, tindakan seperti ini termasuk dalam kategori tabarruj. Dalam sebuah hadits diriwayatkan, bahawa Nabi saw bersabda;
“Seorang wanita dilarang berhias untuk selain suaminya.” [HR. Imam Ahmad, Abu Dawud, dan al-Nasaaiy]
4. Berdandan Berlebihan
Termasuk tabarruj adalah berdandan atau bersolek dengan tidak seperti biasanya. Misalnya, memakai bedak denggan tebal, eye shadow, lipstik dengan warna menjolok dan sebagainya. Sebab, tindakan-tindakan seperti ini termasuk dalam kategori tabarruj secara definitif. Imam Bukhari menyatakan, bahwa tabarruj adalah tindakan seorang wanita yang menampakkan kecantikannya kepada orang lain.”
Larangan tersebut juga telah disebutkan dalam al-Quran. Allah swt berfirman;
“Janganlah mereka menghentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan.”[Al-Nuur:31]
Ayat ini juga menunjukkan keharaman melakukan tabarruj. Sedangkan definisi tabarruj adalah idzhaar al-ziinah wa al-mahaasin li al-ajaanib (menampakkan perhiasan dan kecantikan kepada laki-laki yang bukan mahram). Jika dinyatakan; seorang wanita telah bertabarruj, ertinya, wanita itu telah menampakkan perhiasan dan kecantikannya kepada orang yang bukan mahramnya. Atas dasar itu, setiap perbuatan mengenakan perhiasan atau menampakkan kecantikan yang akan mengundang pandangan kaum laki-laki termasuk dalam tindakan tabarruj yang dilarang.
Berdandan minor(dengan kadar sedikit), baik dengan lipstik, bedak, eye shadow, dan lain sebagainya dipandang merupakan tindakan tabarruj. Pasalnya, semua tindakan ini ditujukan untuk menampakkan kecantikan dirinya, kepada orang yang bukan mahram.
5. Membuka Sebahagian Aurat
Wanita yang mengenakan topi kepala tanpa bertudung; mengenakan celana tanpa mengenakan jilbab, memakai tudung tetapi rantai dan anting-antingnya kelihatan, dan sebagainya, termasuk dalam tabarruj.
Dalil yang menunjukkan hal ini adalah sabda Rasulullah saw;
“Ada dua golongan manusia yang menjadi penghuni neraka, yang sebelumnya aku tidak pernah melihatnya; yakni, sekelompok orang yang memiliki cambuk seperti ekor sapi yang digunakan untuk menyakiti umat manusia; dan wanita yang membuka auratnya dan berpakaian tipis merangsang berlenggak-lenggok dan berlagak, kepalanya digelung seperti bonggol unta. Mereka tidak akan dapat masuk ke syurga dan mencium baunya. Sedangkan, bau syurga dapat tercium dari jarak sekian-sekian.” [HR. Imam Muslim]
Di dalam Syarah Shahih Muslim, Imam Nawawiy berkata,
“Hadis ini termasuk salah satu mukjizat kenabian. Sungguh, akan muncul kedua golongan itu. Hadits ini membincangkan mengenai celaan kepada dua golongan tersebut…. Sedangkan ulama lain berpendapat, bahawa mereka adalah wanita-wanita yang menutup sebagian tubuhnya, dan menyingkap sebagian tubuhnya yang lain, untuk menampakkan kecantikannya atau kerana tujuan yang lain.”
Menggelung rambut hingga besar seperti bonggol unta, juga termasuk tindakan tabarruj yang diharamkan di dalam Islam. Sayangnya, perbuatan menggelung rambut seperti telah membudaya di tengah-tengah masyarakat, dan mereka tidak menyadari bahawa hal itu termasuk perbuatan yang diharamkan oleh Allah swt.
6. Menghilangkan Tahi Lalat dan Meratakan Gigi
Wanita dan laki-laki juga dilarang menghilangkan tahi lalat dan meratakan giginya agar kelihatan lebih cantik. Dari Ibnu Umar ra diriwayatkan, bahwasanya Rasulullah saw mengutuk orang yang menyambung rambut dan orang yang disambung rambutnya, serta orang yang membuat tahi lalat dan orang yang minta dibuatkan tahi lalat.” [HR. Bukhari dan Muslim]
Dalam riwayat lain dituturkan, bahwa Ibnu Mas’ud ra berkata;
“Allah melaknat orang yang membuat tahi lalat, dan orang yang minta dibuatkan tahi lalat, orang yang menukur keningnya, dan orang yang memangur giginya (meratakan gigi dengan alat) dengan maksud untuk memperindah dengan mengubah ciptaan Allah”. Kemudian Ummu Ya’qub menegurnya,”Apa ini?” Ibnu Mas’ud ra berkata, “Mengapa saya tidak mengutuk orang yang dikutuk oleh Rasulullah saw; sedangkan di dalam kitab Allah, Allah swt berfirman, “Apapun yang disampaikan oleh Rasul kepadamu, laksanakanlah dan apa pun yang dilarangnya maka jauhilah”.[HR. Bukhari dan Muslim]
Sesungguhnya, perbuatan-perbuatan yang terkategori tabarruj masih banyak, tidak hanya perbuatan-perbuatan yang telah dijelaskan di atas. Masih banyak perbuatan-perbuatan lain yang termasuk tabarruj. (FB ayat-ayat terindah)