Mesir Balas Dendam atas Tragedi Bom Horor Bakda Salat Jumat


Mesir Balas Dendam atas Tragedi Bom Horor Bakda Salat Jumat
Serangan udara jet-jet tempur Mesir sebagai pembalasan atas tragedi serangan bom bunuh diri di masjid Al-Rawdah usai salat Jumat kemarin. Foto/Al Arabiya

A+ A-
KAIRO - Pesawat-pesawat jet tempur militer Mesir mulai meluncurkan serangan udara di sekitar wilayah Sinai Utara sebagai balas dendam atas serangan bom bunuh diri di masjid Al-Rawdah yang menewaskan 235 jamaah salat Jumat. Serangan bom horor itu terjadi sesaat bakda salat Jumat.

Sumber keamanan mengatakan, serangan udara terkonsentrasi di beberapa daerah pegunungan di sekitar masjid Al-Rawdah di mana para militan bersenjata diyakini bersembunyi.

Militer Mesir menyatakan, sejumlah teroris yang terlibat dalam pembantaian 235 jamaah masjid Al-Rawda tewas dalam serangan udara.

“Sebagai bagian dari pencarian teroris yang bertanggung jawab atas penargetan para jamaah di masjid Al-Rawda di Al-Arish, angkatan udara menghancurkan sejumlah kendaraan yang terlibat dalam serangan teroris yang brutal tersebut,” kata juru bicara militer Mesir Kolonel Tamer Rifai, Sabtu (25/11/2017), seperti dikutip Reuters.

Rifai menambahkan, sejumlah pos yang berisi senjata dan amunisi milik teroris juga ditargetkan dan benar-benar hancur.

Dia menekankan bahwa aparat penegak hukum di Sinai Utara—bekerja sama dengan Angkatan Udara—akan terus menyisir benteng-benteng teroris dan melenyapkannya.

Sementara itu, Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi dalam pidatonya mengatakan bahwa tentara Mesir akan menanggapi tragedi serangan bom di masjid itu dengan kekerasan.



Dia meminta orang-orang Mesir untuk bersatu dalam menghadapi terorisme, dan bersumpah untuk membalas serangan tersebut. Presiden Sisi juga berjanji akan memulihkan keamanan dan stabilitas.

“Apa yang terjadi ditujukan untuk menghentikan usaha kita guna menghadapi terorisme, ini bertujuan untuk menghancurkan kehendak kita dan menggoyahkan kepercayaan orang-orang Mesir, namun kita teguh dan akan terus memerangi terorisme,” katanya.

Presiden Sisi telah menginstruksikan militer dan polisi untuk mengamankan semua tempat keagamaan di Sinai setelah serangan bom.

Pihak berwenang Mesir sebelumnya menutup jalur perbatasan Rafah yang baru dibuka dengan Gaza setelah serangan tersebut dengan alasan keamanan.