Pemuda Muhammadiyah Desak Pemerintah Bergerak Sediakan Pulau Untuk Muslim Rohingya!

rohingya-getty-images_20150522_153444


KabarViral - Pembantaian secara sistematis telah dilakukan oleh pemerintah Myanmar kepada ribuan etnis Rohingya di Rakhine, Myanmar. Mereka memperlakukan manusia layaknya hewan.

Begitu kesal Ketua Pemuda Muhammadiyah Jawa Tengah Zainudin Ahpandi kepada redaksi, Minggu (3/9).

Menurutnya, aksi yang ditunjukkan oleh biksu Ashin Wirathu, Panglima Militer Minaung Hlaing, dan peraih nobel perdamaian Aung San Suu Kyi memperlihatkan bahwa mereka seperti manusia yang kehilangan nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan.

"Saya kira semua orang akan sangat marah melihat genosida ini baik seorang muslim maupun non muslim yang menjunjung tinggi nilai-nilai religius dan tatanan agamanya," tegasnya.

Atas alasan itu jugam, Zainudin mendesak agar pemerintah segera memberhentikan sementara hubungan diplomatik dengan Myanmar. Termasuk menarik kedubes RI dari Myanmar. Selain itu, Pemuda Muhammadiyah juga mendesak agar Myanmar dikeluarkan dari anggota ASEAN.

"Kami juga mendesak agar ditarik kembali nobel perdamaian Aung San Suu Kyi dan mendesak agar Biksu Ashin Wirathu, Min Aung Hlaing dan Aun San Suu Kyi diadili secara internasional karena telah melanggar HAM berat," sambungnya.

Sementara kepada pemerintah Indonesia, Zainudin meminta pemerintah menyediakan sebuah tempat untuk menampung keberadaan pengungsi Rohingya yang kini tinggal di perbatasan Bangladesh. Salah satu caranya, dengan menyediakan pulau khusus bagi mereka.

"Kita mempunyai ribuan pulau, maka itu kami mendesak Pemerintah Indonesia untuk menyediakan sebagian pulau untuk para pengungsi," tegasnya.

Zainudin menjelaskan bahwa membela Rohingya merupakan bagian dari amanat Pancasila,

"Siapa kemarin yang berteriak-teriak 'Saya Pancasila', tetapi matanya buta melihat penderitaan Rohingya," pungkasnya.


Sumber : Pemuda Muhammadiyah Desak Pemerintah Bergerak Sediakan Pulau Untuk Muslim Rohingya! http://yesmuslim.blogspot.com/2017/09/pemuda-muhammadiyah-desak-pemerintah.html#ixzz4rfq590M1