50 Orang Sindikat Internasional Tipu-tipu China Gerebek Bareskrim Mabes Polri di Bali

Screenshot_19+copy


Jakarta, Kabarsatu - Tim gabungan kepolisian Tiongkok, Bareskrim Mabes Polri, Polda Metro Jaya, Polres Depok, dan Polrestabes Surabaya kemarin menggulung sindikat penipuan online internasional. Tidak tanggung-tanggung, operasi tersebut dilakukan secara simultan di Jakarta, Surabaya, dan Bali. Total, 150 orang yang mayoritas warga negara (WN) Tiongkok ditangkap.

Hingga berita ini ditulis, belum jelas siapa yang menjadi otak sindikat tersebut Namun, korbannya adalah orang-orang di Tiongkok sendiri. "Masih satu kesatuan (operasi di Jakarta, Bali, dan Surabaya, Red). Kami saling koordinasi. Tapi, masih kami perdalam dan petakan," kata Wadirkrimum Polda Metro Jaya AKBP Didik Sugiarto kepada sejumlah wartawan di lokasi penggerebekan di Pondok Indah, Jakarta Selatan.

Skala sindikat itu sangat besar. Menurut seorang petugas yang ikut menangani kasus itu, dalam laporan kepada Interpol, kepolisian Tiongkok menyebut sindikat itu berhasil menggondol sedikitnya USD 45 juta (Rp 600 miliar) dalam satu tahun terakhir.

"Modusnya sederhana, mereka menipu orang-orang di Tiongkok dengan cara menyebutkan famili mereka bermasalah dengan hukum dan harus membayar dalam jumlah tertentu supaya bebas," tutur petugas itu. Jadi, korbannya adalah orang-orang Tiongkok sendiri. Sindikat tersebut sengaja memilih luar negeri sebagai home base supaya tidak mudah terlacak.

Sumber itu juga menyebutkan, sindikat tersebut diduga mempunyai kemampuan cracking (membobol sistem keamanan komputer). Sebab, mereka bisa mengetahui siapa-siapa saja yang bermasalah di Tiongkok. Dengan begitu, mereka bisa dengan tepat menyasar keluarga orang-orang yang bermasalah dengan hukum. "Itu yang membuat kepolisian Tiongkok khawatir. Sebab, bisa jadi ada kebobolan dengan sistem mereka," lanjutnya.

Selain itu, besarnya skala sindikat tersebut bisa dilihat dari postur jaringannya di Indonesia. Sindikat tersebut mempunyai markas di perumahan mewah. Di Jakarta, home base-nya berada di Pondok Indah. Di Bali, markas mereka terdapat di Kuta Selatan. Lalu, di Surabaya, langsung tiga rumah di perumahan paling mahal, Graha Family, yang mereka huni. "Kami belum mengetahui apakah sindikat tersebut membeli atau menyewanya. Kami belum bisa melakukan pemeriksaan secara intensif," kata AKBP Didik.

Besarnya skala itu juga tampak dari jumlah anggota sindikat. Dari Pondok Indah, polisi membekuk 29 orang yang rata-rata WN Tiongkok. Sementara itu, dari Kuta Selatan, aparat menahan 28 orang.
Yang paling banyak terdapat di Surabaya. Total, ada 93 orang yang ditangkap dan dikumpulkan dari operasi kemarin. Perinciannya, 12 WN Taiwan, 1 WN Malaysia, 1 WNI, dan sisanya WN Tiongkok. Sebanyak 26 orang di antara mereka adalah perempuan. Semuanya berasal dari Tiongkok.

Informasi yang dihimpun Jawa Pos menyebutkan, sindikat tersebut sebenarnya diintai sejak Maret lalu. Ketika itu Mabes Polri menerima pengaduan kepolisian Tiongkok. Kepolisian Tiongkok menyebutkan, ada sejumlah sindikat penipuan dengan sasaran warga Tiongkok yang bermarkas di Indonesia.

Screenshot_18+copy


Dari catatan Jawa Pos, dalam dua tahun terakhir ada empat kali penggerebekan. Yang pertama Mei 2015 di Cilandak, Jaksel. Ketika itu sebuah sindikat penipuan dengan modus yang sama digerebek. Dari operasi tersebut, 33 orang ditangkap. Kemudian, pada Desember 2015, giliran Polda Metro Jaya yang membekuk 30 anggota sindikat penipuan dengan sasaran warga Tiongkok.

Pada 2016, tidak terdengar penggerebekan. Namun, Mei lalu Bareskrim Mabes Polri bersama Polda Sumut menggerebek sebuah rumah di kawasan Tanjung Morawa, Deli Serdang. Ketika itu 77 WN Tiongkok ditangkap, kemudian diekstradisi ke Tiongkok.

"Tampaknya mereka belajar bahwa di Jakarta tidak aman. Mereka kemudian pergi ke daerah-daerah," kata seorang petugas Polda Metro Jaya yang juga menangani kasus tersebut.

Yang terakhir sekaligus yang paling besar adalah operasi penggerebekan yang dilakukan kemarin. Penangkapan simultan di tiga daerah. Dari hasil pengintaian selama lebih dari tiga bulan, sindikat itu merupakan satu bagian dari sindikat yang sama.

Kapolrestabes Surabaya Kombespol M. Iqbal mengatakan bahwa pihaknya sekadar membantu pengungkapan yang dilakukan Bareskrim, Polda Metro, dan kepolisian Tiongkok.

Sumber : 150 Orang Sindikat Internasional Tipu-tipu China Gerebek Bareskrim Mabes Polri di Bali http://yesmuslim.blogspot.com/2017/07/150-orang-sindikat-internasional-tipu.html#ixzz4oMwL40ev