HIKMAH & RENUNGANAndai Aku Tidak Pacaran, Mungkin…

SEMUA yang aku miliki telah aku persembahkan untuk pacarku. Dia adalah Dani. Kurang baik apa diri ini pada Dani, sampai dia meninggalkanku seperti sampah bekas. Tapi akhirnya aku sadar. Ternyata bukan masalah baik atau tidaknya. Tapi karena pacaran itu sendiri bermasalah. Sebaik apapun diriku pada pacar, namun jika terjun dalam dunia pacaran akan terjebak juga.

Lihatlah betapa murahnya tubuh ini, aku berikan GRATIS atas nama pacar. Bukankah ini lebih hina dari pelacur yang mereka punya tarif? Begitu bodohya aku menyerahkan harga diriku atas nama pacar tanpa tanda sah. Bukankah ini lebih murah dari ayam.
Sekarang aku hamil. Bingung meminta pertolongan pada siapa, sementara Dani telah meninggalkanku. Pada orang tuaku? Aah..tidak mungkin, yang ada malah marah besar padaku. Pada keluarga Dani? Malah aku yang disalahin karena dianggap merusak hidup Dani. Mau lapor ke polisi, bagaimana Dani dihukum sementara kami lakukan suka sama suka.
Coba andai saja waktu aku bisa putar, aku memilih tidak akan pernah menyentuh pacaran. Andai saja bisa mendapatkan tulisan atau ceramah tentang bahaya pacaran, mungkin aku tidak akan melakukannya. Sebab beginilah pacaran, benar-benar membuat diriku terjerumus hingga bisa melakukan banyak kemaksiatan lainnya. Ah, Aku sangat menyesalinya…[]
Catatan: Cerita di atas adalah hasil kesimpulan penulis setelah 5 tahun melayani curhatan pembaca yang bertobat membaca bukunya. Untuk nama tokoh di atas hanyalah fiksi.
Sumber : www.islampos.com